TafsirSurat Fatir Ayat 43 (Terjemah Arti) Paragraf di atas merupakan Surat Fatir Ayat 43 dengan text arab, latin dan artinya. Diketemukan sekumpulan penafsiran dari berbagai mufassirun berkaitan makna surat Fatir ayat 43, di antaranya sebagaimana terlampir: Sumpah mereka bukan dengan tujuan baik dan bukan demi mencari kebenaran, akan tetapi
MResky S 25/04/2020. Kandungan Surah Fatir Ayat 42-43 ini, menjelaskan Orang-orang musyrik itu bersumpah dengan sepenuh hati, seandainya Allah mengirimkan seorang rasul yang memperingatkan kesesatan jalan pikiran dan kerusakan moral masyarakatnya, pasti merekalah yang paling mudah menerima petunjuk rasul itu, dibanding dengan
SuratFatir (Pencipta) Mekkah - 45 Ayat. Play / pause. 0:00. 0:00. volume. 35. Surat Fatir - Pencipta; Pilih Surat Baca Muqadimah. Muqadimah Surat Fatir. Surat Faathir terdiri atas 45 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Furqaan dan merupakan surat akhir dari urutan surat-surat dalam Al Qur'an yang dimulai
43 karena kesombongan (mereka) di bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri. Mereka hanyalah menunggu (berlakunya) ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi Allah, dan tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi
SurahFatir Ayat 7 with Urdu Translation. کافروں کے لیے (ف۱۷) سخت عذاب ہے، اور جو ایمان لائے اور اچھے کام کیے (ف۱۸) ان کے لیے بخشش اور بڑا ثواب ہے، ﴿ ۷ ﴾. (ترجمہ: کنزالایمان) جہنوں نے کفر کیا ان کے لئے سخت عذاب ہے
Vay Tiền Nhanh Ggads. اسْتِكْبَارًا فِي الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِينَ ۚ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَحْوِيلًا karena kesombongan mereka di muka bumi dan karena rencana mereka yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan berlakunya sunnah Allah yang telah berlaku kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak pula akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Karena kesombongan -mereka- di muka bumi terhadap keimanan, mereka tidak mau beriman karena sombong. Lafal ayat ini menjadi Maf'ul Lah dan karena rencana pekerjaan mereka yang jahat berupa kemusyrikan dan lain-lainnya. Dan tidaklah menimpa tidak menggilas rencana jahat itu selain orang yang merencanakannya sendiri yaitu orang yang mengadakan makar itu sendiri. Lafal Al Makru diberi sifat As Sayyi-u adalah bentuk asal tetapi di-mudhaf-kan-nya lafal Al Makru kepada lafal As Sayyi-u, menurut suatu pendapat merupakan cara pemakaian yang lain tetapi dengan memperkirakan adanya Mudhaf yang lain supaya jangan langsung di-mudhaf-kan kepada sifat. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan, berlakunya, sunah, Allah yang telah berlaku, kepada orang-orang yang dahulu yaitu diturunkannya azab atas mereka sebab mereka mendustakan rasul-rasul-Nya. Maka sekali-kali kamu tidak akan menemui perubahan bagi sunah Allah dan sekali-kali tidak pula akan menemui penyimpangan bagi sunah Allah itu azab itu tidak dapat diganti dengan yang lain dan tidak ditimpakan kepada orang-orang yang tidak berhak menerimanya. Mereka menjauh dari kebenaran karena kepongahan di muka bumi dan ketidakpatuhan kepada rasul dan agama yang dibawa. Mereka malah merencanakan suatu makar yang jahat, hasil bisikan setan yang mengajak mereka untuk berpaling dari agama dan memerangi rasul. Kemudaratan dan makar jahat itu tidak menimpa kepada siapa pun kecuali kepada mereka yang merencanakannya. Maka, adakah mereka masih tetap menunggu hukum Allah yang pernah diberlakukan kepada umat sebelum mereka? Kamu tidak akan pernah dapat merubah cara Allah memperlakukan umat-umat yang ada, sebagaimana para pembuat makar berharap agar mereka dapat merubah peristiwa yang dialami oleh umat-umat sebelumnya. Kamu pun tidak dapat mengalihkan hukum Allah dari arah yang semestinya. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Maksudnya adalah untuk kejahatan dan ujung-ujungnya adalah kejahatan. Yakni makar jahat mereka kembalinya menimpa mereka, dan Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya ucapan dan janji mereka itu, sehingga diketahui bahwa mereka dusta dalam sumpah dan ucapannya. Sehingga jelaslah kehinaan mereka, tampak cacat mereka, dan jelas maksud mereka yang buruk, makar mereka iitu kembalinya kepada mereka, dan Allah mengembalikan tipu daya mereka ke dalam diri mereka. Sehingga tidak ada yang tetinggal selain menunggu kapan azab menimpa mereka, di mana yang demikian merupakan sunnatullah terhadap orang-orang yang terdahulu yang tidak berubah dan berganti, yaitu siapa saja yang berjalan di atas kezaliman, sifat pembangkangan, dan sombong kepada hamba-hamba-Nya bisa saja Allah menurunkan siksa dan mencabut nikmat-Nya. Oleh karena itu, hendaknya mereka berwaspada jika melakukan hal yang dengan sebelum mereka, Dia akan menimpakan azab kepada mereka. Yang dimaksud dengan sunnah orang-orang yang terdahulu ialah turunnya siksa kepada orang-orang yang mendustakan rasul. Sunnatul awwaliin dalam ayat tersebut adalah sunnah Allah dalam bertindak kepada makhluk-Nya, yaitu menimpakan azab karena mendustakan para rasul-Nya. Yakni tidak akan diganti dengan azab selainnya dan tidak pula berpindah kepada yang lain.
اۨسۡتِكۡبَارًا فِى الۡاَرۡضِ وَمَكۡرَ السَّيّیٴِؕ وَلَا يَحِيۡقُ الۡمَكۡرُ السَّيِّـئُ اِلَّا بِاَهۡلِهٖ ؕ فَهَلۡ يَنۡظُرُوۡنَ اِلَّا سُنَّتَ الۡاَوَّلِيۡنَ ۚ فَلَنۡ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللّٰهِ تَبۡدِيۡلًا ۖوَلَنۡ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللّٰهِ تَحۡوِيۡلًا Istakbaaran fil ardi wa makras sayyi'; wa laa yahiiqul makrus sayyi'u illaa bi ahlih; fahal yanzuruuna illaa sunnatal awwaliin; falan tajida lisunnatil laahi tabdiilanw wa lan tajida lisunnatil laahi tahwiila karena kesombongan mereka di bumi dan karena rencana mereka yang jahat. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri. Mereka hanyalah menunggu berlakunya ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi Allah, dan tidak pula akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu. Juz ke-22 Tafsir Menjauhnya mereka dari kebenaran adalah karena kesombongan mereka di muka bumi dan karena rencana mereka yang jahat, yaitu menipu lawan bicaranya dengan sumpah palsu. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri, kalau tidak menimpa di dunia pasti akan menimpa di akhirat. Mereka hanyalah menunggu berlakunya ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu, yakni turunnya azab kepada orang-orang yang mendustakan rasul. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi ketetapan-ketetapan Allah yang berlaku bagi umat manusia yaitu mengazab orang-orang yang durhaka dan memberi pahala kepada yang taat, dan tidak pula akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu, yakni apa yang ditetapkan Allah bagi seseorang, maka tidak akan beralih kepada yang lain. Ayat ini masih menjelaskan sikap orang musyrik Mekah terhadap dakwah Nabi saw. Dengan segala daya dan pikiran, dengan harta dan kekayaan yang dimiliki, mereka menentang dakwah Nabi Muhammad, bahkan beliau diboikot dan dihalangi. Tetapi, segala rencana jahat guna mematahkan dakwah Islam itu pada akhirnya menjadi bumerang bagi mereka. Kegagalan kaum kafir Mekah mencegah tersiarnya dakwah Islam telah tertulis dengan tinta emas dalam sejarah Islam. Setiap usaha dan rencana jahat untuk memadamkan cahaya agama Allah di bumi ini, pasti akan gagal, sebab Allah selalu akan memelihara eksistensi agama-Nya di bumi ini, sampai akhir zaman, biarpun tidak disukai oleh orang-orang musyrik, sebagaimana disebutkan dalam ayat Mereka hendak memadamkan cahaya agama Allah dengan mulut ucapan-ucapan mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya. ash-shaff/61 8 Dalam Aisar at-Tafasir disebutkan satu riwayat bahwa Ka'ab berkata kepada Ibnu 'Abbas, "Dalam Taurat diterangkan bahwa siapa yang menggali lubang untuk kawannya, dialah yang masuk ke dalamnya." Ibnu 'Abbas menjawab, "Hal itu aku temukan dalam Al-Qur'an." Ka'ab bertanya, "Di mana?" Ibnu 'Abbas menjawab, "Bacalah wa la yahiqul makrus-sayyi' illa bi ahlih Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri." Seperti diuraikan di atas, kadang-kadang Allah menunda kedatangan siksa sebagai bukti kasih sayang-Nya kepada orang-orang kafir. Tetapi, jangan dikira bahwa Allah tidak akan menyiksa mereka bila mereka tidak tobat, sebab bila mereka di dunia belum merasakan siksaan, di akhirat kelak pasti akan mereka alami juga. Di akhirat nanti baru mereka yakini ke mana orang yang zalim itu ditempatkan Allah sesuai dengan ancaman Allah ketika mereka masih di dunia. Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali. asy-Syu'ara'/26 227 Sekalipun azab itu sudah pasti datang, orang-orang yang tidak mengimaninya masih saja menentang kedatangannya dengan tidak menghentikan segala perbuatan jahatnya. Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan nasib mereka kelak dengan mengatakan bahwa tidak ada yang mereka tunggu-tunggu itu melainkan siksaan seperti apa yang telah menimpa manusia dahulu kala disebabkan keingkaran mereka terhadap risalah para rasul. Tetapi, ujung ayat ini menegaskan bahwa sunah Allah menentukan bahwa setiap orang yang mendustakan ajaran-Nya pasti akan disiksa dengan azab yang tidak akan berubah dan tidak akan dipindahkan kepada orang lain. Allah tidak akan melimpahkan rahmat-Nya pada seseorang yang sudah tercatat sebagai pembangkang dan pendosa, serta tidak akan memikulkan dosanya kepada diri orang lain. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. al-An'am/6 164 44 Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad supaya memperingatkan kaum pendusta musyrik, apakah mereka tidak pernah melakukan perjalanan untuk menyaksikan betapa dahsyatnya azab yang diturunkan pada bangsa-bangsa dahulu akibat keingkaran mereka pada kebenaran ajaran Allah. Semula ayat ini ditujukan kepada kaum musyrik Mekah, yang umumnya bermata pencaharian berdagang. Pada musim-musim tertentu, kafilah Quraisy berangkat menuju Syam Syiria dan Irak. Pada daerah-daerah gurun pasir yang mereka lewati, banyak terdapat bekas-bekas negeri yang pernah dihuni manusia di zaman kuno, akibat kedurhakaan penduduknya kepada rasul utusan Allah. Mereka disiksa, dan bumi tempat mereka berpijak dijungkirbalikkan sehingga hancur sama sekali. Allah memperingatkan kaum pedagang Quraisy, andaikata mereka juga mengikuti jejak bangsa yang mendustakan-Nya, maka kepada mereka pasti akan berlaku sunatullah. Mereka akan merasakan siksaan dan azab yang tidak sanggup mereka tolak. Untuk meyakinkan mereka, ayat 44 ini lebih lanjut memberi penjelasan bahwa umat-umat yang telah merasakan balasan akibat sikap dan tindak-tanduk mereka yang menentang ajaran rasul itu adalah umat yang perkasa, berani, punya harta, dan anak keturunan yang banyak sekali. Namun demikian, keperkasaan, kekayaan, dan keturunan mereka yang besar itu ternyata tidak sanggup membela dan melindunginya dari azab Allah. Maksud berjalan di muka bumi, menurut penafsiran Sayid Quthub dalam Tafsir fi ¨ilal al-Qur'an, adalah berjalan dengan mata hati terbuka dan pikiran yang segar sambil merenungkan peristiwa-peristiwa yang pernah menimpa umat dahulu, betapa dan bagaimana keadaan mereka sewaktu ditimpa azab Allah. Perjalanan demikian, menurutnya, menambah perasaan takwa kepada Allah, membangunkan hati dari kelalaian dan kelengahan akan sunatullah yang pasti berlaku itu. Mereka diingatkan bahwa Allah Yang Mahakuasa itu tidak pernah kewalahan untuk melaksanakan keputusan-Nya, apabila Dia telah menginginkan. Sebab dengan tegas dikatakan tiada satu daya dan kekuatan yang sanggup melemahkan Allah, baik kekuatan itu terdapat di langit maupun di bumi. Bagaimana Allah itu lemah? Bukankah ilmu dan kekuasaan-Nya meliputi kerajaan langit dan bumi? Bagaimana mungkin makhluk ciptaan-Nya, Sekalipun seluruh manusia bersatu menandingi kekuasaan Allah, tidak akan sanggup menjatuhkan atau menandingi kekuasaan-Nya, sedang semuanya dijadikan dengan fisik yang lemah? Allah berfirman Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan bersifat lemah. an-Nisa'/4 28 Perhatikanlah akhir ayat ini dengan penegasan bahwa Allah Maha Mengetahui dan Mahakuasa terhadap segala makhluk ciptaan-Nya. Dalam Tafsir al-Maragi dijelaskan bahwa Allah Maha Mengetahui dan Mahakuasa terhadap orang-orang yang harus mendapatkan siksaan dengan segera. Sebaliknya, orang yang tobat, dan ingin kembali kepada Tuhan dari kesesatannya, Dia memberi petunjuk kepadanya sehingga beriman sepenuhnya. Ketika orang-orang musyrik meminta kepada Nabi Muhammad agar azab yang dijanjikan itu segera diturunkan, maka diterangkan kepada mereka bahwa Allah menentukan peraturan-Nya bagi umat ini, yakni siksaan tidak segera diturunkan kepada mereka yang melakukan kedurhakaan atau keingkaran terhadap ajaran rasul. Sebab diharapkan sebagian di antara mereka mungkin masih ada yang insaf dan kembali kepada ajaran Tuhannya sumber Keterangan mengenai QS. FatirSurat Faathir terdiri atas 45 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Furqaan dan merupakan surat akhir dari urutan surat-surat dalam Al Quran yang dimulai dengan Alhamdulillah. Dinamakan Faathir pencipta ada hubungannya dengan perkataan Faathir yang terdapat pada ayat pertama pada surat ini. Pada ayat tersebut diterangkan bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi, Pencipta malaikat-malaikat, Pencipta semesta alam yang semuanya itu adalah sebagai bukti atas kekuasaan dan kebesaran-Nya. Surat ini dinamai juga dengan surat Malaikat karena pada ayat pertama disebutkan bahwa Allah telah menjadikan malaikat-malaikat sebagai utusan-Nya yang mempunyai beberapa sayap.
PengaturanSettingsQur’anQur’an Per AyatQur’an Per verseQur’an Per KataQur’an Per wordWarna TemaThemeMode GelapDark ModeMode TerangLight ModeJenis PenulisanType of WritingUtsmaniIndopakUkuran TeksText SizePilih QoriChoose Qori Qur’an Fatir43 Fatir43 ٱسْتِكْبَارًا فِى ٱلْأَرْضِ وَمَكْرَ ٱلسَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ ٱلْمَكْرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِۦ ۚ فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ ٱلْأَوَّلِينَ ۚ فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَحْوِيلًا ۨاسْتِكْبَارًا فِى الْاَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِۗ وَلَا يَحِيْقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ اِلَّا بِاَهْلِهٖ ۗفَهَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا سُنَّتَ الْاَوَّلِيْنَۚ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللّٰهِ تَبْدِيْلًا ەۚ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللّٰهِ تَحْوِيْلًا istikbāran fil-arḍi wa makras-sayyi`, wa lā yaḥīqul-makrus-sayyi`u illā bi`ahlih, fa hal yanẓurụna illā sunnatal-awwalīn, fa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlā, wa lan tajida lisunnatillāhi taḥwīlā karena kesombongan mereka di muka bumi dan karena rencana mereka yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan berlakunya sunnah Allah yang telah berlaku kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak pula akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. [Due to] arrogance in the land and plotting of evil; but the evil plot does not encompass except its own people. Then do they await except the way of the former peoples? But you will never find in the way of Allah any change, and you will never find in the way of Allah any alteration. ٱسْتِكْبَارًۭا اۨسۡتِكۡبَارًا karena kesombongan Due to arrogance ٱلْأَرْضِ الۡاَرۡضِ bumi the land وَمَكْرَ وَمَكۡرَ dan rencana and plotting ٱلسَّيِّئِ ۚ السَّيّیٴِؕ jelek/jahat of the evil وَلَا وَلَا dan tidak but not يَحِيقُ يَحِيۡقُ menimpa encompasses ٱلْمَكْرُ الۡمَكۡرُ rencana the plot ٱلسَّيِّئُ السَّيِّـئُ jelek/jahat of the evil إِلَّا اِلَّا kecuali except بِأَهْلِهِۦ ۚ بِاَهۡلِهٖ ؕ kepada ahlinya/yang empunya its own people فَهَلْ فَهَلۡ maka tidakkah Then do يَنظُرُونَ يَنۡظُرُوۡنَ mereka menanti-nanti they wait إِلَّا اِلَّا kecuali except سُنَّتَ سُنَّتَ sunnah the way ٱلْأَوَّلِينَ ۚ الۡاَوَّلِيۡنَ ۚ orang-orang terdahulu of the former people فَلَن فَلَنۡ maka tidaklah But never تَجِدَ تَجِدَ kamu dapati you will find لِسُنَّتِ لِسُنَّتِ bagi sunnah in the way ٱللَّهِ اللّٰهِ Allah of Allah تَبْدِيلًۭا ۖ تَبۡدِيۡلًا ۚ berubah any change وَلَن وَلَنۡ dan tidaklah and never تَجِدَ تَجِدَ kamu dapati you will find لِسُنَّتِ لِسُنَّتِ bagi sunnah in the way ٱللَّهِ اللّٰهِ Allah of Allah تَحْوِيلًا تَحۡوِيۡلًا menyimpang any alteration
ٱسْتِكْبَارًا فِى ٱلْأَرْضِ وَمَكْرَ ٱلسَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ ٱلْمَكْرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِۦ ۚ فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ ٱلْأَوَّلِينَ ۚ فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَحْوِيلًا Arab-Latin Istikbāran fil-arḍi wa makras-sayyi`, wa lā yaḥīqul-makrus-sayyi`u illā bi`ahlih, fa hal yanẓurụna illā sunnatal-awwalīn, fa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlā, wa lan tajida lisunnatillāhi taḥwīlāArtinya Karena kesombongan mereka di muka bumi dan karena rencana mereka yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan berlakunya sunnah Allah yang telah berlaku kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak pula akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. Fatir 42 ✵ Fatir 44 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Penting Tentang Surat Fatir Ayat 43 Paragraf di atas merupakan Surat Fatir Ayat 43 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan penting dari ayat ini. Didapatkan beberapa penjelasan dari banyak ahli tafsir berkaitan makna surat Fatir ayat 43, misalnya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaSumpah mereka bukan dengan tujuan baik dan bukan demi mencari kebenaran, akan tetapi hanya kesombongan di muka bumi atas makhluk lainnya, maksud mereka dengannya adalah makar busuk dan tipuan batil, tetapi makar busuk hanya akan menimpa orang yang melakukannya. Tidak ada yang dinanti-nantikan oleh orang-orang yang sombong pembuat makar tersebut kecuali hanyalah siksa yang telah menimpa orang-orang seperti mereka yang telah mendahului mereka. Kamu tidak akan mendapati perubahan dan pergantian pada jalan Allah, tidak ada seorang pun yang mampu mengganti atau merubah azab dari dirinya atau orang lain.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram43. Sumpah mereka dengan nama Allah atas apa yang mereka janjikan bukan berasal dari niat yang baik dan tujuan yang benar, akan tetapi dalam rangka menyombongkan diri di bumi dan menipu manusia, padahal makar jahat tidak menimpa kecuali pada pelakunya sendiri. Dan orang-orang membuat makar lagi menyombongkan diri itu tidak menunggu kecuali Sunnah Allah yang tetap berlaku, yaitu membinasakan mereka sebagaimana Allah telah membinasakan orang-orang seperti mereka sebelum mereka. Kamu tidak akan menemukan pada Sunnah Allah -dalam membinasakan orang-orang yang menyombongkan diri- perubahan apa pun, sehingga azab tidak turun atas mereka, tidak pula pengalihan sasaran sehingga jatuh menimpa selain mereka, karena ia adalah Sunnah Ilahiyah yang baku tidak berubah.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah43. Mereka melakukan itu karena kesombongan dan tipu daya mereka, lalu apa yang mereka tunggu setelah itu? Tidak lain adalah balasan atas kekafiran dan pendustaan mereka, serta ketetapan Allah seperti yang telah berlaku pada kaum sebelum mereka yang mendustakan. Mereka akan mendapat azab di dunia, serta azab neraka yang mereka tunggu. Itulah sunnatullah yang tidak akan berubah, yang tidak akan menimpa kecuali kepada orang-orang yang layak dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah43. اسْتِكْبَارًا فِى الْأَرْضِ karena kesombongan mereka di muka bumi Yakni mereka tidak menjauh dari Muhammad dan mendustakan risalahnya karena menganggapnya berdusta, namun mereka melakukan itu keangkuhan mereka yang menjadikan mereka enggan untuk menjadi pengikutnya serta akibat kebengisan dan kebiasaan mereka melakukan kerusakan. وَمَكْرَ السَّيِّئِ ۚ dan karena rencana mereka yang jahat Yakni juga karena rencana mereka yang jahat. Makna المكر yakni tipu daya dan perbuatan yang buruk. وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِۦ ۚ Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri Yakni akibat buruk akan menimpa orang yang berbuat jahat sebelum kejahatannya menimpa orang yang akan menjadi sasaran kejahatannya. فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِينَ ۚ Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan berlakunya sunnah Allah yang telah berlaku kepada orang-orang yang terdahulu Yakni tidaklah orang-orang yang angkuh dan pembuat tipu daya itu menunggu selain ketetapan Allah yang telah berlaku pada orang-orang terdahulu, yaitu Allah akan menimpakan kepada mereka azab sebagaimana telah menimpakan azab kepada umat-umat terdahulu saat mendustakan para Nabi. فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللهِ تَبْدِيلًا ۖ Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah Yakni tidak ada yang mampu mengganti ketetapan Allah yang telah berlaku bagi umat-umat terdahulu yang berupa menimpakan azab kepada mereka, dengan mengganti azab itu dengan yang lainnya. وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللهِ تَحْوِيلًاdan sekali-kali tidak pula akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu Dengan mengalihkan azab yang telah Allah tetapkan, yaitu dengan menghalau azab itu dari mereka dan mengalihkannya kepada orang lain.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah43. Mereka tidak mengimani risalah nabi Muhammad SAW dengan keras dan angkuh serta terus menerus berada dalam kerusakan. Mereka juga melakukan tipu muslihat buruk terhadap rasulallah dan orang-orang mukmin Al-Makru adalah muslihat, tipuan dan perbuatan buruk. Tipu muslihat buruk tersebut tidak akan meliputi dan menimpa seseorang kecuali orang-orang jahat yang merencanakannya. Tidak ada yang orang-orang musyrik itu tunggu kecuali sunnatullah dan cara Allah menghancurkan umat-umat terdahulu dengan menurunkan azab kepada mereka. Ketentuan Allah dalam memberikan azab, tidak akan diganti dan tidak akan diubah untuk orang yang tidak berhak menerimanya. Sunnatullah adalah kelaziman Allah dalam menghukum para pendusta rasul dan pelaku maksiat.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{karena kesombongan di bumi dan tipu daya yang jahat. Akibat tipu daya jahat itu tidak akan menimpa} tidak akan meliputi {melainkan kepada orang yang merencanakannya. Mereka tidak menunggu} menunggu {melainkan ketetapan orang-orang terdahulu} ketetapan Allah bagi orang-orang terdahulu dengan mengazab mereka atas pendustaan mereka {Maka kamu tidak akan mendapati perubahan atas ketetapan Allah dan tidak akan mendapati penyimpangan bagi ketetapan Allah ituMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H43. Sumpah mereka tersebut bukan untuk tujuan baik dan bukan untuk mencari kebenaran. Kalau tidak, tentu mereka diberi taufik kepadanya. Akan tetapi sumpah itu berasal dari sikap sombong mereka di muka bumi ini terhadap manusia dan terhadap kebenaran, serta kecongkakan dalam perkataan yang mereka ucapkan itu. Maksud mereka sebenarnya adalah makar dan tipu daya. Dan mereka menyatakan bahwa mereka adalah ahlul haq orang-orang yang benar yang sangat giat dalam mencari kebenaran, sehingga banyak orang yang terpedaya dengan mereka dan diikuti oleh orang-orang yang taklid ikut-ikutan. “Rencana jahat itu tidak akan menimpa,” yakni rencana yang tujuannya adalah tujuan jahat, akibat dan targetnya adalah jahat lagi batil, “selain orang yang merencanakannya sendiri.” Rencana jahat mereka hanya akan menimpa mereka. Allah telah menyingkap kedua hamba-hambaNya dalam perkataan-perkataan mereka tersebut dan dalam sumpah-sumpah itu, bahwa mereka dusta dalam semua itu dan berbohong besar, sehingga kehinaan mereka tampak, kebusukan mereka terungkap, niat jahat mereka jelas, dan akibatnya, rencana jahat mereka menimpa diri mereka sendiri dan Allah mengembalikan tipu muslihat mereka ke dalam dada mereka. Maka tidak ada yang tersisa bagi mereka selain menunggu azab yang akan menimpa, yaitu azab yang sudah menjadi sunnatullah terhadap orang-orang terdahulu, yang tidak akan diganti atau dirubah. Dan sesungguhnya setiap orang yang berjalan di dalam lembah kezhaliman, sikap menentang, dan congkak terhadap sesame menusia, bencananya akan menimpa dirinya sendiri dan nikmatNYa akan diangkat darinya. Hendaknya mereka memperhatikan apa yang ditimpakan terhadap orang-orang yang zhalim itu.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Fatir ayat 43 Allah menjelaskan bahwasanya pembagian mereka tidaklah menjadikan mereka baik, hal itu hanyasanya menjadikan mereka sombong atas makhluk, dan dengan keinginan mereka berbuat makar yang buruk, yang tidaklah mengerjakan kecuali dari orang-orang yang berbuat makar, maka apa lagi yang menunggu orang-orang yang berbuat makar kecuali hanyalah adzab yang Allah turunkan dengan yang semisal dengan makar mereka dan Allah berikan musibah dengan apa yang semisal dengan apa yang telah mereka lakukan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, adalah untuk kejahatan dan ujung-ujungnya adalah kejahatan. Yakni makar jahat mereka kembalinya menimpa mereka, dan Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya ucapan dan janji mereka itu, sehingga diketahui bahwa mereka dusta dalam sumpah dan ucapannya. Sehingga jelaslah kehinaan mereka, tampak cacat mereka, dan jelas maksud mereka yang buruk, makar mereka iitu kembalinya kepada mereka, dan Allah mengembalikan tipu daya mereka ke dalam diri mereka. Sehingga tidak ada yang tetinggal selain menunggu kapan azab menimpa mereka, di mana yang demikian merupakan sunnatullah terhadap orang-orang yang terdahulu yang tidak berubah dan berganti, yaitu siapa saja yang berjalan di atas kezaliman, sifat pembangkangan, dan sombong kepada hamba-hamba-Nya bisa saja Allah menurunkan siksa dan mencabut nikmat-Nya. Oleh karena itu, hendaknya mereka berwaspada jika melakukan hal yang dengan sebelum mereka, Dia akan menimpakan azab kepada mereka. Yang dimaksud dengan sunnah orang-orang yang terdahulu ialah turunnya siksa kepada orang-orang yang mendustakan rasul. Sunnatul awwaliin dalam ayat tersebut adalah sunnah Allah dalam bertindak kepada makhluk-Nya, yaitu menimpakan azab karena mendustakan para rasul-Nya. Yakni tidak akan diganti dengan azab selainnya dan tidak pula berpindah kepada yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Fatir Ayat 43Menjauhnya mereka dari kebenaran adalah karena kesombongan me-reka di muka bumi dan karena rencana mereka yang jahat, yaitu menipu lawan bicaranya dengan sumpah palsu. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri, kalau tidak menimpa di dunia pasti akan menimpa di akhirat. Mereka hanyalah menunggu berlakunya ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu, yakni turunnya azab kepada orang-orang yang mendustakan rasul. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi ketetapan-ketetapan Allah yang berlaku bagi umat manusia yaitu mengazab orang-orang yang durhaka dan memberi pahala kepada yang taat, dan tidak pula akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu, yakni apa yang ditetapkan Allah bagi seseorang, maka tidak akan beralih kepada yang lain. 44. Allah telah menegaskan bahwa ketetapan-ketetapan-Nya sunatullah pasti berlaku bagi seluruh umat manusia. Pada ayat ini Allah menunjukkan bukti-bukti berlakunya sunatullah bagi umat-umat terdahulu. Dan tidakkah mereka, yakni kaum musyrik mekah, bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan yang buruk bagi orang-orang sebelum mereka yang mendustakan rasul, seperti kaum 'ad, samud, dan lainnya, padahal orang-orang itu lebih besar kekuatannya dari mereka, baik fisik maupun harta' andaikata kaum musyrik mekah merasa lebih kuat daripada umat-umat terdahulu itu, kekuatan tersebut tidak akan ada artinya di hadapan Allah, karena Allah mahaperkasa, dan tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sungguh, dia maha mengetahui perbuatan dan perkataan serta rencana jahat mereka, mahakuasa mewujudkan apa yang dia dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah beragam penjabaran dari berbagai ulama mengenai kandungan dan arti surat Fatir ayat 43 arab-latin dan artinya, semoga membawa manfaat untuk kita bersama. Dukunglah usaha kami dengan memberikan hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Yang Banyak Dibaca Tersedia banyak konten yang banyak dibaca, seperti surat/ayat Al-Insyiqaq, At-Taubah 122, Al-Baqarah 148, Al-Insyirah 8, At-Takwir, Al-Mu’minun. Serta Ath-Thalaq 2-3, Al-Hujurat 10-12, Al-Alaq 1-5, At-Taubah 105, Al-Isra 26-27, At-Tahrim 8. Al-InsyiqaqAt-Taubah 122Al-Baqarah 148Al-Insyirah 8At-TakwirAl-Mu’minunAth-Thalaq 2-3Al-Hujurat 10-12Al-Alaq 1-5At-Taubah 105Al-Isra 26-27At-Tahrim 8 Pencarian arti dari surat al kautsar, gambar inna ma'al usri yusro, al hajj surat ke berapa, an nisa ayat 101-110, wamin ayatihi an khalaqa lakum min anfusikum meaning Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
ۨاسْتِكْبَارًا فِى الْاَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِۗ وَلَا يَحِيْقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ اِلَّا بِاَهْلِهٖ ۗفَهَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا سُنَّتَ الْاَوَّلِيْنَۚ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللّٰهِ تَبْدِيْلًا ەۚ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللّٰهِ تَحْوِيْلًا43. karena kesombongan mereka di bumi dan karena rencana mereka yang jahat. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri. Mereka hanyalah menunggu berlakunya ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi Allah, dan tidak pula akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu.
surah al fatir ayat 43